Dah dua minggu aku "tempias demam". Dah dua hari aku demam. Dan dah dua kali aku ke klinik. Akhirnya malam tadi di kliniknya Dr Chen beri tugasan khas padaku: habiskan 12 biji pil setiap 6 jam sehari semalam. Makan sampai sembuh atau sampai ubat habis!
Mmmm.. kenapalah dulu tak belajar rajin-rajin untuk jadi doktor.. :-)
Apapun, ingin aku kongsikan tentang "Hikmah Di Balik Sakit" dari perspektif Islam sebagaimana yang dipaparkan di http://www.memikatcahaya.com/ :
Pertama, sehat adalah ujian kesabaran. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "Sangat menakjubkan urusan orang-orang Mukmin itu. Mereka menerima semua persoalan hidup sebagai kebaikan baginya. Apabila kegembiraan yang diterimanya ia akan bersyukur dan itu adalah kebaikan baginya. Dan apabila kepedihan yang diterimanya maka ia bersabar dan itupun merupakan kebaikan pula baginya." (HR.Muslim).
Hadits di atas menjelaskan bahwa yang dituntut dari kebaikan adalah syukur, sedangkan yang dituntut dari kesulitan adalah sabar. Karena kesyukuran adalah tanda keimanan, dan kedurhakaan adalah tanda kekufuran.
Kedua, sakit adalah penggugur dosa-dosa hamba-Nya. Penyakit yang diderita seorang hamba menjadi sebab diampuninya dosa yang telah dilakukan termasuk dosa-dosa setiap anggota tubuh. Rasulullah Saw bersabda, "Setiap getaran pembuluh darah dan mata adalah karena dosa. Sedangkan yang dihilangkan Allah dari perbuatan itu lebih banyak lagi."
(HR. Tabrani).
Ketiga, orang sakit yang mau bersabar akan mendapatkan pahala dan ditulis untuknya bermacam-macam kebaikan dan ditinggikan derajatnya. Rasulullah Muhammad Saw bersabda, "Tiadalah tertusuk duri atau benda yang lebih kecil dari itu pada seorang Muslim, kecuali akan ditetapkan untuknya satu derajat dan dihapuskan untuknya satu kesalahan." (HR. Muslim dari Aisyah ra).
Keempat, masih bagi pengidap sakit yang sabar, selain mendapat pahala, ia akan mendapati jalan menuju surga yang terbuka lebar.
Kelima, sebagai timbal baliknya, ia akan selamat dari siksa neraka. "Aisyah Ummul Mukminin menerangkan sabda Rasulullah Saw bahwasannya sakit karena demam itu akan menghindarkan orang Mukmin dari siksa api neraka." (HR. Al-Bazzar)
Keenam, selalu ingat pada Allah. Dalam kondisi sakit akan membuat orang merasa benar-benar lemah, tidak berdaya sehingga ia akan bersungguh-sungguh memohon perlindungan kepada Allah Swt., Dzat yang mungkin telah ia lalaikan selama ini. Kepasrahan ini pula yang menuntunnya untuk bertobat.
Ketujuh, selalu mengingat nikmat Allah. Sakit membuat orang tahu manfaat sehat. Tidak jarang orang merasakan nikmat justru ketika sakit. Begitu banyak nikmat Allah yang selama ini lalai untuk ia syukuri. Bagi orang yang banyak bersyukur dalam sakit, ia akan memperoleh nikmat.
Kedelapan, pembersihan hati dari penyakit. Pendapat Ibnu Qayyim, "Kalau manusia itu tidak pernah mendapat cobaan dengan sakit dan pedih, maka ia akan menjadi manusia ujub dan takabur. Hatinya menjadi kasar dan jiwanya beku. Karenanya, musibah dalam bentuk apapun adalah rahmat Allah yang disiramkan kepadanya. Akan membersihkan karatan jiwanya dan menyucikan ibadahnya. Itulah obat dan penawar kehidupan yang diberikan Allah untuk setiap orang beriman. Ketika ia menjadi bersih dan suci karena penyakitnya, maka martabatnya diangkat dan jiwanya dimuliakan. Pahalanya pun berlimpah-limpah apabila penyakit yang menimpa dirinya diterimanya dengan sabar dan ridha."
Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang Allah hamparkan ke hadapan kita, baik pahit maupun manis. Amin.
(dari : Abdullah bin Ali Al-Ju'aisin)
Mmmm.. kenapalah dulu tak belajar rajin-rajin untuk jadi doktor.. :-)
Apapun, ingin aku kongsikan tentang "Hikmah Di Balik Sakit" dari perspektif Islam sebagaimana yang dipaparkan di http://www.memikatcahaya.com/ :
Pertama, sehat adalah ujian kesabaran. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "Sangat menakjubkan urusan orang-orang Mukmin itu. Mereka menerima semua persoalan hidup sebagai kebaikan baginya. Apabila kegembiraan yang diterimanya ia akan bersyukur dan itu adalah kebaikan baginya. Dan apabila kepedihan yang diterimanya maka ia bersabar dan itupun merupakan kebaikan pula baginya." (HR.Muslim).
Hadits di atas menjelaskan bahwa yang dituntut dari kebaikan adalah syukur, sedangkan yang dituntut dari kesulitan adalah sabar. Karena kesyukuran adalah tanda keimanan, dan kedurhakaan adalah tanda kekufuran.
Kedua, sakit adalah penggugur dosa-dosa hamba-Nya. Penyakit yang diderita seorang hamba menjadi sebab diampuninya dosa yang telah dilakukan termasuk dosa-dosa setiap anggota tubuh. Rasulullah Saw bersabda, "Setiap getaran pembuluh darah dan mata adalah karena dosa. Sedangkan yang dihilangkan Allah dari perbuatan itu lebih banyak lagi."
(HR. Tabrani).
Ketiga, orang sakit yang mau bersabar akan mendapatkan pahala dan ditulis untuknya bermacam-macam kebaikan dan ditinggikan derajatnya. Rasulullah Muhammad Saw bersabda, "Tiadalah tertusuk duri atau benda yang lebih kecil dari itu pada seorang Muslim, kecuali akan ditetapkan untuknya satu derajat dan dihapuskan untuknya satu kesalahan." (HR. Muslim dari Aisyah ra).
Keempat, masih bagi pengidap sakit yang sabar, selain mendapat pahala, ia akan mendapati jalan menuju surga yang terbuka lebar.
Kelima, sebagai timbal baliknya, ia akan selamat dari siksa neraka. "Aisyah Ummul Mukminin menerangkan sabda Rasulullah Saw bahwasannya sakit karena demam itu akan menghindarkan orang Mukmin dari siksa api neraka." (HR. Al-Bazzar)
Keenam, selalu ingat pada Allah. Dalam kondisi sakit akan membuat orang merasa benar-benar lemah, tidak berdaya sehingga ia akan bersungguh-sungguh memohon perlindungan kepada Allah Swt., Dzat yang mungkin telah ia lalaikan selama ini. Kepasrahan ini pula yang menuntunnya untuk bertobat.
Ketujuh, selalu mengingat nikmat Allah. Sakit membuat orang tahu manfaat sehat. Tidak jarang orang merasakan nikmat justru ketika sakit. Begitu banyak nikmat Allah yang selama ini lalai untuk ia syukuri. Bagi orang yang banyak bersyukur dalam sakit, ia akan memperoleh nikmat.
Kedelapan, pembersihan hati dari penyakit. Pendapat Ibnu Qayyim, "Kalau manusia itu tidak pernah mendapat cobaan dengan sakit dan pedih, maka ia akan menjadi manusia ujub dan takabur. Hatinya menjadi kasar dan jiwanya beku. Karenanya, musibah dalam bentuk apapun adalah rahmat Allah yang disiramkan kepadanya. Akan membersihkan karatan jiwanya dan menyucikan ibadahnya. Itulah obat dan penawar kehidupan yang diberikan Allah untuk setiap orang beriman. Ketika ia menjadi bersih dan suci karena penyakitnya, maka martabatnya diangkat dan jiwanya dimuliakan. Pahalanya pun berlimpah-limpah apabila penyakit yang menimpa dirinya diterimanya dengan sabar dan ridha."
Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang Allah hamparkan ke hadapan kita, baik pahit maupun manis. Amin.
(dari : Abdullah bin Ali Al-Ju'aisin)
Sesungguhnya yang baik itu datangnya dari ALLAH swt, sementara yang buruk itu adalah dari kelemahan fitrah kita semua selaku hambaNya. Wallahu A'lam.
0 Response to "'Hikmah Di Balik Sakit'"
Post a Comment